CM Trade

Unduh APP, terima bonus

GET

Panduan Investasi Indeks: Apa itu S&P 500 dan Apakah S&P 500 Layak Diinvestasikan?

2022-10-25
384

Apakah Anda tengah mencari jenis investasi dengan prospek menjanjikan? Anda bisa mempertimbangkan menempatkan modal pada perusahaan besar dan menguntungkan melalui saham indeks mereka, atau biasa dikenal sebagai Standard and Poor's 500, S&P 500, atau SPX. Indeks saham saat ini ialah salah satu jenis investasi terpopuler karena selain hemat biaya, Anda juga berkesempatan mendiversifikasi kepemilikan pada berbagai sektor maupun industri.

Intinya, membeli satu saham indeks S&P 500 di bursa efek, sama dengan mengambil saham kecil dari 500 perusahaan blue-chip teratas di Amerika Serikat hanya dalam satu transaksi. Menarik, bukan?

Apa Itu S&P 500?

Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kita memahami apa definisi sebenarnya dari S&P 500. Indeks S&P 500, atau Indeks Standard & Poor's 500, adalah indeks kapitalisasi pasar dari 500 perusahaan publik terkemuka di AS.

S&P 500 merupakan pengukur terbaik kinerja ekuitas korporasi Amerika di bursa saham secara keseluruhan. S&P 500 melacak kapitalisasi pasar perusahaan dalam indeksnya. Kapitalisasi pasar adalah nilai total semua saham yang dikeluarkan perusahaan. 

Panduan Investasi Kripto: Apa itu Ethereum dan Bagaimana Cara Kerjanya

Agar bisa masuk daftar S&P 500, sebuah perusahaan tak hanya perlu diperdagangkan secara publik dan berbasis di Amerika Serikat, tapi juga perlu memenuhi persyaratan tertentu dalam hal likuiditas dan kapitalisasi pasar. Perusahaan-perusahaan S&P 500 setidaknya melepas 10% dari sahamnya ke publik, serta mengantongi pendapatan positif selama empat kuartal terakhir.

Nah, per tanggal 19 Oktober 2022, sepuluh perusahaan berkapitalisasi pasar terbesar di S&P 500 adalah:

  • Apple Inc.
  • Microsoft Corporation
  • Amazon.com Inc.
  • Alphabet Inc.
  • Tesla Inc
  • Alphabet Inc.
  • Berkshire Hathaway Inc.
  • UnitedHealth Group Incorporated
  • Johnson & Johnson
  • Exxon Mobil Corporation

Sejarah S&P 500

Indeks S&P pertama kali diluncurkan pada tahun 1923 sebagai proyek bersama oleh Biro Statistik Standard dan Penerbitan Poor's. Hasil kolaborasi kedua perusahaan ini dinamakan S&P yang merupakan gabungan dari Standard dan Poor. Pada saat itu, indeks S&P mencakup 233 perusahaan di 26 industri yang berbeda. Kemudian, pada tahun 1941, Standard dan Poor's merger menjadi satu perusahaan.

S&P 500 sendiri mulai diperdagangkan pada 4 Maret 1957. Selama satu dekade pertama, nilai indeks naik sedikit di atas 100, mencerminkan ledakan ekonomi setelah Perang Dunia II. Beberapa tahun kemudian, perusahaan McGraw-Hill mengakuisisi S&P di tahun 1966.

Dilihat dari data historisnya, dari tahun 1969 hingga 1981, S&P 500 secara bertahap melemah di saat ekonomi AS mengalami pertumbuhan stagnan dan inflasi tinggi.

Lalu, apa yang terjadi pada S&P 500 saat terjadi krisis moneter tahun 2008? Pada saat resesi hebat, S&P 500 turun 46.13% dari Oktober 2007 hingga Maret 2009, meski akhirnya berhasil memulihkan semua kerugiannya pada Maret 2013.

Sama halnya di tahun 2020, ketika pandemi mulai mengacaukan ekonomi global. Pada saat itu, S&P 500 anjlok hampir 20%, lho!

Beruntung, ia bangkit kembali pada paruh kedua tahun 2020, bahkan mencapai beberapa titik tertinggi sepanjang masa pada tahun 2021.

Panduan Investasi Kripto: Apa itu Ethereum dan Bagaimana Cara Kerjanya

Di tahun 2022 sekarang, S&P 500 dipimpin oleh S&P Dow Jones Indices LLC, yang merupakan perusahaan joint ventures antara S&P Global, CME Group, dan News Corp, pemilik Dow Jones.

Kelebihan Berinvestasi S&P 500

Mengapa trader saham memilih berinvestasi di indeks S&P 500? Tentu saja karena mereka menemukan beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Kualitas

Perusahaan dalam daftar S&P 500 sering dianggap paling mewakili industri utama AS karena merupakan perusahaan besar dengan kualitas tinggi dan bisnis yang stabil.

2. Akses Saham Perusahaan Besar AS

Seperti kita tahu, AS adalah rumah bagi perusahaan teknologi terkemuka, meliputi Apple, Microsoft, Amazon, dan lain-lain yang terdaftar di S&P 500.

3. Return

Meskipun inflasi mempengaruhi perusahaan, berdasarkan data historisnya, investasi S&P 500 dalam jangka panjang memberikan return nyata karena perusahaan menjadi lebih produktif dan biasanya menaikkan harga barang dagangannya.

4. Stabilitas

S&P 500 terdiri dari saham berkapitalisasi besar. Paling tidak, untuk menjadi saham berkapitalisasi besar, sebuah perusahaan harus menunjukkan tingkat kesuksesan yang relatif tinggi dan stabil. Dengan demikian, berinvestasi di perusahaan-perusahaan S&P 500 berarti Anda menempatkan modal di perusahaan yang stabil dengan kemungkinan amat kecil untuk bangkrut.

5. Bertahan Selama Dan Setelah Resesi

Mempertimbangkan empat resesi terakhir, S&P 500 cenderung berkinerja lebih baik dalam hal pengembalian harga, baik selama hingga 12 bulan setelah dimulainya resesi, jika dibandingkan dengan aset-aset investasi lainnya.

 6. Diversifikasi

S&P 500 terdiri dari 11 sektor industri. Oleh karena itu, mereka yang berinvestasi dalam S&P 500 akan menempatkan uang mereka di setiap sektor, sehingga secara langsung mendiversifikasi kepemilikan.

Kekurangan Berinvestasi S&P 500

Tidak berbeda dengan setiap aset investasi, S&P 500 juga memiliki beberapa kelemahan:

1. Dominasi Perusahaan Berkapitalisasi Tinggi

S&P 500 terdiri dari saham berkapitalisasi besar dan perlu diakui, posisi mereka sangat mendominasi dibandingkan perusahaan berkapitalisasi menengah maupun kecil. Komposisi tersebut membuat indeks menjadi kurang volatil serta menghilangkan potensi berinvestasi pada saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah.

 2. Tidak Bisa Dimasuki Sembarang Perusahaan

S&P 500 sangat selektif memilih anggota-nya, sehingga banyak perusahaan yang tidak bisa bergabung ke dalamnya.

3. Lebih Sedikit Diversifikasi

Bila di atas disebutkan diversifikasi adalah poin keuntungan, maka hal itu bisa jadi kekurangan pula di sisi lain. Diversifikasi S&P 500 ke berbagai sektor sebetulnya masih sangat terbatas, karena menawarkan saham yang lebih sedikit daripada bayangan orang-orang.

Meski terdiri dari 500 saham yang mencakup berbagai sektor, saham-saham itu hanya dari perusahaan berkapitalisasi tinggi, yang jumlahnya tentu jauh lebih sedikit ketimbang perusahaan mid-range dan small-range.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi S&P 500

Pergerakan harga S&P 500 cenderung mengikuti pertumbuhan ekonomi AS. Mulai dari inflasi, suku bunga, tingkat pengangguran, hingga serangan pandemi tahun 2020 silam, semua mempengaruhi level SPX. Sehingga bisa dibilang, chart harga S&P 500 mencerminkan sentimen investor tentang ekonomi AS.

Berikut adalah contoh 2 topik fundamental yang berperan penting terhadap naik turunnya level S&P 500:

1. The Fed

Perubahan tingkat suku bunga oleh The Fed ternyata berdampak baik pada ekonomi dan pasar saham AS karena pinjaman menjadi lebih atau kurang mahal bagi individu dan bisnis. Setiap dampak suku bunga terhadap S&P 500 umumnya langsung terasa, sementara efeknya bagi perekonomian mungkin memerlukan waktu agak lama hingga satu tahun atau lebih.

2. Brexit

Pada tahun 2016, pasar saham AS mengalami penurunan terburuk dalam 10 bulan karena kejutan atas langkah pemilih Inggris untuk keluar dari Uni Eropa dan pengumuman pengunduran diri Perdana Menteri David Cameron.

Di tengah ketidakpastian Brexit, S&P 500 turun 3.6%. Trend bearish ini menjatuhkan saham kembali ke wilayah negatif. Penurunan tersebut menghapus sekitar $800 miliar pasar AS, yang diukur dengan indeks Wilshire 5000.

Bagaimana Cara Berinvestasi S&P 500 di CM Trade?

Cara paling sederhana untuk berinvestasi di indeks S&P 500 adalah sebagai berikut:

1. Buka Akun Broker

Jika Anda ingin berinvestasi di S&P 500, Anda memerlukan akun trading yang disediakan oleh broker. Ada banyak sekali broker di luar sana menawarkan fasilitas trading saham dengan berbagai tingkat spread, leverage, dan biaya trading. Salah satu yang bisa jadi pertimbangan ialah CM Trade di mana Anda bisa menikmati trading S&P 500 dengan low spread dan zero commission.

2. Lengkapi Dokumen Persyaratan

Untuk memulai trading S&P 500 di CM Trade, Anda hanya perlu meng-upload foto KTP sebagai syarat pendaftaran akun live dan berkesempatan meraih bonus deposit hingga $30,000.

3. Pilih Antara Reksadana Atau ETF

Anda dapat membeli saham S&P 500 baik sebagai reksadana atau ETF. Keduanya melacak indeks dan bekerja dengan cara yang sama, tetapi ada beberapa perbedaan utama, lho. Reksadana dimaksudkan untuk dimiliki dalam jangka waktu yang relatif lama, mereka berdagang hanya sekali per hari, setelah pasar tutup. Reksadana indeks S&P 500 dirancang untuk mengikuti kinerja S&P 500. Anda tidak bisa berinvestasi langsung di S&P 500, tetapi dapat menanam modal di perusahaan tertentu yang termasuk dalam indeksnya. Di sisi lain, ETF dibeli dan dijual seperti saham, di mana harga terus berubah sepanjang hari karena trader terus membeli dan menjualnya untuk meraup profit kecil-kecilan.

4. Pilih S&P 500 Favorit Anda

Setelah memutuskan ingin berinvestasi di ETF atau reksadana, mulailah membandingkan detail yang lebih spesifik untuk memilih instrumen favorit Anda.

Vanguard S&P 500 ETF (NYSEMKT:VOO), yang diperdagangkan seperti saham, dan reksadana Vanguard 500 Index Fund Admiral Shares (NASDAQMUTFUND:VFIAX) adalah dua opsi yang menarik. Keduanya memiliki biaya sangat rendah dan memberikan kinerja identik dengan indeks S&P 500 dari waktu ke waktu.

10 Tips Berinvestasi S&P 500 yang Perlu Anda Ketahui

Berikut tips penting berinvestasi S&P 500 biar Anda tidak salah jalan:

1. Penuhi Kebutuhan Primer

Sebelum mulai berinvestasi S&P 500, Anda harus memenuhi kebutuhan primer sehari-hari terlebih dahulu, seperti menyimpan dana darurat dan melunasi cicilan atau utang berbunga tinggi.

Dana darurat berfungsi menutupi pengeluaran tak terduga atau mengatasi periode di mana pendapatan akan berkurang, bahkan menganggur.

Karena Anda tentu tidak ingin terpaksa menjual investasi di saat pasar bearish demi menutupi biaya hidup, bukan?

2. Ketahui Tujuan Investasi

Anda perlu tahu tujuan investasi, karena tujuan yang berbeda memerlukan strategi investasi berbeda pula.

Misalnya, Anda ingin memperoleh penghasilan dari trading S&P 500, maka pilihlah perusahaan yang kurang berisiko.

Lain halnya jika Anda berinvestasi untuk jangka panjang, seperti membangun tabungan pensiun misalnya. Maka, pilihlah indeks yang memiliki potensi return tinggi, meskipun membutuhkan waktu lama.

Seseorang yang menabung untuk tujuan jangka pendek, seperti membayar biaya kuliah anak, biasanya memilih aset yang stabil dan tidak bergejolak.

3. Ketahui Toleransi Risiko Anda

Faktor lain yang akan mempengaruhi investasi S&P 500 Anda adalah toleransi risiko.

Seseorang dengan toleransi risiko tinggi mungkin bersedia membangun portofolio bervolatilitas tinggi, sedangkan orang lain mungkin lebih nyaman berinvestasi pada ETF atau reksadana bervolatilitas rendah meskipun profitnya kecil.

4. Lakukan Riset

Apapun jenis aset yang Anda investasikan, melakukan riset mendalam sebelum membuka akun live adalah kewajiban penting.

Perusahaan publik di daftar S&P 500 biasanya melaporkan anggaran, pengeluaran, pendapatan, dan sebagainya setiap periode. Anda harus membaca informasi-informasi semacam itu dengan cermat dan memahami isinya sebelum berinvestasi. Angka-angka tersebut dapat membantu Anda membuat keputusan trading.

Strategi lain yang sering digunakan beberapa trader ialah menganalisa secara teknikal dengan melihat grafik harga indeks saham dan mencoba mengidentifikasi pola dan prospeknya di masa depan.

5. Indikator Ekonomi AS

Anda dapat menggunakan S&P 500 sebagai indikator ekonomi utama tentang seberapa baik kinerja ekonomi AS. Investor biasanya membeli saham ketika mereka yakin ekonomi AS akan pulih atau membaik dalam waktu dekat.

6. Diversifikasi

Pertimbangkan juga untuk mendiversifikasi investasi di aset-aset lain seperti emas, yang bisa bertahan di saat harga saham turun.

7. Broker

Cari broker yang kredibel dan terpercaya. Bagaimanapun, brokerlah yang memungkinkan Anda membeli saham S&P 500. Tidak semua broker beroperasi secara legal atau cocok dengan profil risiko Anda. Beberapa broker mungkin belum teregulasi tier-1, tapi memiliki biaya trading rendah. Ada juga yang sudah teregulasi, tapi minimal depositnya sangat tinggi. Pilihlah sesuai karakteristik dan kemampuan trading Anda. Broker seperti CM Trade selain memiliki biaya trading rendah, teregulasi ASIC, juga tersedia berbagai tipe akun trading yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien.

8. Strategi

Investasi harus dimulai dengan strategi. Sebelum terjun ke pasar riil, Anda perlu memahami apa itu S&P 500, berapa lama akan berinvestasi, dan seberapa besar risiko yang bersedia diambil. Memang, akan membutuhkan banyak uji coba di akun demo, tetapi hal itu bakal memuluskan jalan Anda selama trading di S&P 500.

9. Evaluasi

Alih-alih hanya membeli saham terpopuler di S&P 500, Anda sebaiknya mengevaluasi setiap perusahaan berdasarkan sejumlah keunggulan. Semakin fundamental suatu perusahaan, semakin besar kontribusinya untuk investasi Anda.

10. Sabar

Tips terakhir ialah: sabar. S&P 500 (dan pasar saham secara keseluruhan) cenderung memberi keuntungan kepada investor yang sabar membeli dan menahan untuk jangka waktu lama. Memang, tidak ada jaminan S&P 500 akan terus berada di trend bullish, namun berdasarkan data historis, SPX akan terus naik. Oleh karena itu, jika menjumpai S&P 500 tengah bearish, sebaiknya jangan buru-buru sell, karena bisa dipastikan ia akan rebound dalam waktu dekat.

Seperti yang Anda saksikan pada chart SPX di bawah ini, terlihat indeks S&P 500 hari ini (25 Oktober 2022) tampak diperdagangkan bearish. Namun mengikuti pola pergerakan hari-hari sebelumnya, setiap downtrend umumnya hanya berlangsung beberapa hari, kemudian bangkit kembali.

Panduan Investasi Kripto: Apa itu Ethereum dan Bagaimana Cara Kerjanya

Kesimpulan

Meskipun S&P 500 selalu fluktuatif dengan hasil bervariasi dari tahun ke tahun, mengingat produktivitas mereka yang meningkat, daya tahan, kualitas, dan konsistensi pertumbuhan pendapatan yang cukup tangguh dan unik, ia bisa dipertimbangkan bagi investor jangka panjang sebagai alat investasi menjanjikan.

Akan tetapi, semestinya Anda tidak hanya fokus pada perusahaan berkapitalisasi tinggi pada daftar S&P 500, karena ada banyak saham perusahaan kecil yang menjanjikan lantaran menawarkan peluang pertumbuhan tinggi. Terlebih, perusahaan S&P 500 tidak menjamin profit melimpah, sama seperti segala jenis investasi yang membawa risiko dan tantangan.

Informasi di atas disediakan oleh analis khusus dan hanya untuk referensi. CM Trade tidak menjamin keakuratan, ketepatan waktu, dan kelengkapan konten informasi, jadi Anda tidak boleh terlalu mengandalkan informasi yang diberikan. CM Trade bukanlah perusahaan yang memberikan nasihat keuangan, dan hanya menyediakan layanan yang bersifat eksekusi order. Pembaca disarankan untuk mencari sendiri saran investasi yang relevan. Silakan lihat disclaimer lengkap kami.

Dapatkan secara gratis
Strategi perdagangan harian
Unduh sekarang

Aplikasi CM Trade

Kalender Ekonomi

Lagi

Artikel Terpopuler