CM Trade

Unduh APP, terima bonus

GET

Bullish dan Bearish: Definisi, Faktor Penyebab, Cara Menghadapinya dan Istilah Terkait

2022-10-20
510

Apakah Anda seorang pendatang baru di dunia trading? Jika iya, sebagai pemula, semua trader tentu wajib memahami istilah-istilah finansial sebelum terjun ke pasar riil, karena akan sangat bermanfaat di kemudian hari. Dari sekian banyak istilah, bullish dan bearish kerap muncul dalam berita keuangan, artikel trading, hingga analisa pasar. Apa sih sebenarnya bullish dan bearish itu? Mengapa Anda perlu mempelajarinya?

Yuk simak penjelasan lebih dalam mengenai bullish dan bearish lewat artikel di bawah ini.

Definisi Bullish dan Bearish

Bullish adalah istilah yang sering dijumpai tak hanya di pasar saham, tapi juga sektor ekonomi secara umum. Misalnya saja, Anda pernah mendengar seorang analis atau ekonom berpandangan bullish akan suatu pasar, yang berarti, ia percaya pasar tersebut akan mengalami kenaikan atau uptrend.

Apabila seseorang berpandangan bullish tentang ekonomi Indonesia, maka ia yakin akan ada pertumbuhan PDB dan perkembangan ekonomi positif di masa mendatang. Momen bullish tersebut bisa berupa jangka panjang atau pendek.

Apabila seorang investor yang percaya harga aset akan naik lebih tinggi disebut bullish, lalu bagaimana jika ia memperkirakan pasar akan lesu? Bearish adalah istilah bagi investor yang percaya harga suatu aset akan berkinerja buruk.

Sehingga, seorang trader bearish berarti ia yakin pasar, aset, atau instrumen keuangan akan mengalami kemerosotan nilai.

Mampu mengidentifikasi trend bearish adalah bagian penting dari aktivitas trading. Ketika tekanan bearish di pasar lebih kuat dari bullish, pasar biasanya akan turun harga. Pasar yang mengalami penurunan harga berkelanjutan disebut sebagai bear market.

Mengapa Menggunakan Analogi Banteng dan Beruang?

Meskipun istilah bullish dan bearish relatif sederhana untuk dipahami, bak beruang dan banteng, dampak pasar bullish atau bearish pada portofolio dan kekayaan Anda sangat esensial.

Bullish dan Bearish: Definisi, Faktor Penyebab, Cara Menghadapinya dan Istilah Terkait

Banteng dan beruang dikenal karena kekuatannya yang luar biasa dan sulit diprediksi gerak-geriknya, sehingga bisa dibilang, mirip dengan pasar bervolatilitas tinggi, seperti forex, kripto, dan saham.

Akan tetapi, apa asal-usul sebenarnya pasar uptrend disebut bullish dan downtrend menjadi bearish? Istilah "beruang (bear)" dan "banteng (bull)" dianggap berasal dari cara mereka menyerang lawannya. Banteng akan menancapkan tanduknya ke atas, sementara beruang menggesek ke bawah. Tindakan ini kemudian dikaitkan secara metaforis dengan pergerakan pasar. Jika trend naik, itu adalah bull market. Jika turun, muncullah bear market.

Teori lain mengatakan bahwa dahulu kala, barang dan jasa ditukar dengan barang dan jasa lain atau kita kenal sebagai barter. Pedagang yang menjual kulit beruang yang belum dimilikinya disebut "bear" karena mengharapkan penurunan harga. Sementara pedagang yang membeli aset dengan harapan harga akan naik dinamakan "bull".

Faktor-faktor Penyebab Bullish dan Bearish

Bullish market umumnya terjadi saat ekonomi suatu negara sedang berjaya, yang tampak dari data Produk Domestik Bruto (PDB) yang kuat, penurunan pengangguran atau terkadang bertepatan dengan kenaikan profit perusahaan-perusahaan di negara tersebut.

Pada keadaan bullish seperti ini, otomatis kepercayaan investor bakal meningkat. Permintaan pasar secara keseluruhan pun turut bertambah. Trader jadi semangat membeli aset, dan sedikit sekali yang mau menjualnya.

Lalu, apa penyebab pasar bearish?

Penyebab bear market bervariasi, tetapi secara umum ialah melemahnya ekonomi, pecahnya gelembung pasar, pandemi, perang, krisis geopolitik, dan pergeseran paradigma ekonomi yang drastis seperti peralihan ke online shopping.

Tanda-tanda ekonomi bearish biasanya ditunjukkan oleh lapangan kerja rendah, produktivitas berkurang, serta penurunan keuntungan bisnis. Selain itu, intervensi pemerintah dalam perekonomian juga dapat memicu bear market, meliputi perubahan tarif pajak atau tingkat suku bunga.

Berikut adalah contoh peristiwa nyata yang menyebabkan bear market:

  • Krisis kesehatan masyarakat (SARS)
  • Krisis geopolitik (Perang Teluk Persia dan Perang di Ukraina)
  • Pertumbuhan ekonomi yang melambat/data ekonomi yang buruk
  • Kebijakan moneter atau fiskal yang terlalu kontraktif
  • Resesi

Hal-hal Penting yang Harus Dilakukan saat Bullish dan Bearish

Bila ingin trading atau investasi saat pasar bullish, berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan ketika Anda berpikir harga sedang atau bakal naik:

Tips Menghadapi Pasar Bullish


  • Buy Di Awal Pasar Bullish

Memang, memprediksi permulaan kapan trend bullish muncul cukup sulit, namun Anda bisa menggunakan berbagai indikator dan teknik trading untuk mencarinya. Apabila menjumpai garis trend bullish yang terus berlanjut ke atas, momen tersebut cenderung menjadi saat yang tepat untuk entry buy.

  • Trading Saham

Tahukah Anda jika saat ini kita berada di tengah pasar bullish yang penuh ketidakpastian? Berita-berita ekonomi mungkin memberitakan hal-hal negatif, namun beberapa aset, seperti S&P 500 misalnya, menguat hampir 91% dari level terendah pandemi Maret 2020. Meski bullish, volatilitas tahun 2022 belum hilang: perang di Rusia, serta The Fed yang terus menaikkan suku bunga guna mengontrol inflasi. Dan jangan lupa bahwa pandemi belum berakhir.

Bergantung pada toleransi risiko Anda, Timothy McGrath, Managing Partner dari Riverpoint Wealth Management merekomendasikan saham.

Meskipun tidak ada yang tahu kapan inflasi mereda, para ekonom masih memperkirakan bahwa ekonomi AS bakal menyaksikan pertumbuhan PDB yang positif tahun ini, yang membantu keuntungan perusahaan.

Dengan begitu, trading saham bisa menjadi cara cerdas untuk bertahan di pasar bullish saat ini.

  • Analisa Pasar Dengan Seksama

Pernah dengar istilah "trend is your friend"?

Terlepas dari kenaikan harga yang stabil dan berkepanjangan di pasar bullish, masih ada kemungkinan untuk mengalami kerugian, lho. Oleh karena itu, analisa dengan seksama perkembangan trend bullish secara komprehensif sebelum open posisi.

Bullish dan Bearish: Definisi, Faktor Penyebab, Cara Menghadapinya dan Istilah Terkait

Tips Menghadapi Pasar Bearish

Ingatkah Anda, bahwa pada bulan Maret 2020 silam, hampir semua pasar finansial mengalami fase bearish lantaran tertekan dampak pandemi? Semua trader mengalami kepanikan dan bergegas memindahkan portofolio mereka ke aset safe haven seperti emas. Pada saat bearish melanda, apa sih yang sebaiknya kita lakukan?

  • Gunakan Strategi Dollar Cost Averaging

Metode Dollar Cost Averaging atau DCA adalah tindakan menabung secara rutin dan teratur dari waktu ke waktu dan dalam jumlah yang sama. Strategi ini membantu memuluskan harga pembelian, sehingga memastikan Anda tidak menuangkan semua uang dalam aset bernilai tinggi. Ini adalah cara terbaik untuk mengembangkan kebiasaan disiplin, serta berpotensi menurunkan tingkat stress dan biaya Anda.

Meskipun harus berinvestasi secara teratur, terkadang Anda tergoda membelanjakan uang yang dialokasikan untuk berinvestasi pada hal-hal lain. Jika Anda mengatur fitur nabung otomatis, yang biasanya disediakan oleh platform investasi, Anda akan mampu berpegang teguh pada rencana awal.

  • Diversifikasi Portofolio

Saat mulai berinvestasi, Anda disarankan untuk mengalokasikan dana pada dua atau lebih aset, atau yang disebut dengan diversifikasi portofolio. Ketika bear market mendatangi salah satu pasar dan merontokkan balance Anda, aset lainnya masih tersimpan nyaman, bahkan bisa menelurkan profit besar. Hal ini tentu saja membantu meminimalkan kerugian keseluruhan portofolio Anda.

  • Berinvestasi Di Aset Yang Aman Saat Resesi

Jika Anda ingin menambahkan beberapa aset ke dalam daftar portofolio, pilihlah sektor yang berkinerja baik selama pasar bearish. Tidak ada yang namanya investasi tahan resesi, tetapi beberapa jenis saham, reksadana, dan strategi dapat membantu portofolio Anda menghadapi sentimen negatif ekonomi dengan lebih baik, seperti saham perusahaan medis, saham perusahaan energi, emas atau ETF.

Berinvestasi di ETF konsumsi, misalnya, akan memberi eksposur ke perusahaan di industri makanan maupun minuman yang cenderung stabil selama resesi. Reksadana indeks atau ETF menawarkan lebih banyak diversifikasi daripada berinvestasi dalam satu saham.

  • Fokus Pada Investasi Jangka Panjang

Walaupun periode bearish menyebabkan kekhawatiran, data historis menunjukkan bear market tidak pernah berlangsung lama, dan akan segera pulih nantinya. Untuk itu, daripada buru-buru sell saat bearish, lebih baik Anda rajin berinvestasi seperti biasanya, karena siapa tahu, profit bisa melejit tinggi ketika pasar sudah rebound.

Istilah-istilah Yang Perlu Diketahui Mengenai Bullish Dan Bearish

Walaupun sekarang Anda sudah paham apa arti bullish dan bearish, ternyata ada banyak macam istilah tentang bullish maupun bearish perlu dipahami. Apa saja?

1. Bullish Divergence

Bullish Divergence mengacu pada situasi ketika harga turun ke posisi terendah baru tetapi indikator justru mensinyalkan bullish. Umumnya, Bullish Divergence menandakan pembalikan trend naik atau koreksi harga di pasar. Ada beberapa indikator teknikal yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi Bullish Divergence, seperti RSI, MACD, dan Stochastic Oscillator.

Bullish dan Bearish: Definisi, Faktor Penyebab, Cara Menghadapinya dan Istilah Terkait

2. Bearish Divergence

Bearish Divergence terjadi saat harga menciptakan puncak yang lebih tinggi pada chart, sementara indikator mensinyalkan puncak lebih rendah. Setelah divergensi bearish muncul, harga biasanya menurun dengan cepat meskipun sebelumnya pasar bersifat bullish.

Bullish dan Bearish: Definisi, Faktor Penyebab, Cara Menghadapinya dan Istilah Terkait

3. Bullish Engulfing

Bullish Engulfing adalah pola candlestick yang terbentuk ketika candle merah kecil diikuti keesokan harinya oleh candle hijau besar, yang tubuhnya tumpang tindih atau menelan tubuh candle hari sebelumnya. Pola tersebut memiliki keakuratan yang lebih besar ketika harga pembukaan candle engulfing jauh di atas penutupan candle pertama, dan ketika penutupan candle engulfing jauh di bawah pembukaan candle sebelumnya.

Bullish dan Bearish: Definisi, Faktor Penyebab, Cara Menghadapinya dan Istilah Terkait

4. Bearish Engulfing

Apa itu Bearish Engulfing? Pola Bearish Engulfing adalah pola grafik teknikal yang memberi sinyal harga lebih rendah di masa mendatang. Polanya terdiri dari candle naik (hijau) diikuti oleh candle turun besar (merah) yang menutupi atau bertubuh tinggi melebihi candle candle hijau sebelumnya.

Bullish dan Bearish: Definisi, Faktor Penyebab, Cara Menghadapinya dan Istilah Terkait

5. Bullish Pennant

Bullish Pennant mengisyaratkan kelanjutan pergerakan harga menguat. Ia terbentuk ketika pasar membuat pergerakan ekstensif, lalu berhenti dan berkonsolidasi antara garis support dan resisten. Hal ini membuat pola Bullish Pennant sangat dicari, karena dapat menunjukkan indikasi awal trend naik yang signifikan.

Bullish dan Bearish: Definisi, Faktor Penyebab, Cara Menghadapinya dan Istilah Terkait

6. Bearish Pennant

Bearish Pennant terbentuk selama downtrend curam, hampir vertikal. Setelah penurunan harga yang tajam, beberapa seller menutup posisi mereka, sementara seller lain memutuskan bergabung dengan trend sehingga membuat harga sedikit berkonsolidasi.

Bullish dan Bearish: Definisi, Faktor Penyebab, Cara Menghadapinya dan Istilah Terkait

Kesimpulan

Sekarang, mana nih yang jadi pilihan Anda? Mau investasi di pasar bullish atau bearish? Menariknya, jika memilih bullish, Anda bisa berinvestasi di banyak aset, meliputi saham, ETF, forex, komoditas, sampai kripto. Eits, tunggu dulu, meskipun trading di suasana bullish tampak menguntungkan, ia tidak 100% menjamin profit. Sama halnya dengan pasar bearish. Kondisi bearish memang menakutkan, namun hampir semua jenis pasar berhasil bangkit dan terdorong naik kembali, kok.

Terlebih, rata-rata pasar bearish tidak berlangsung lebih dari satu tahun. Dengan demikian, bila beruntung, Anda berkesempatan meraup cuan melimpah saat pasar mengalami rebound nanti.

Intinya, apapun preferensi Anda, jangan lupa menggunakan manajemen risiko seperti stop loss atau menulis jurnal trading agar aktivitas trading Anda berjalan mulus.

Informasi di atas disediakan oleh analis khusus dan hanya untuk referensi. CM Trade tidak menjamin keakuratan, ketepatan waktu, dan kelengkapan konten informasi, jadi Anda tidak boleh terlalu mengandalkan informasi yang diberikan. CM Trade bukanlah perusahaan yang memberikan nasihat keuangan, dan hanya menyediakan layanan yang bersifat eksekusi order. Pembaca disarankan untuk mencari sendiri saran investasi yang relevan. Silakan lihat disclaimer lengkap kami.

Dapatkan secara gratis
Strategi perdagangan harian
Unduh sekarang

Aplikasi CM Trade

Kalender Ekonomi

Lagi

Artikel Terpopuler