CM Trade

Unduh APP, terima bonus

GET

Rising Wedge dan Falling Wedge: Arti, Jenis, Kriteria, Cara Membaca & Menggunakannya

2022-10-21
526

Sebagai trader yang baru saja terjun ke dunia trading, Anda perlu mempelajari berbagai jenis pola yang diperlukan untuk menganalisis pergerakan harga di masa depan. Salah satu jenis pola populer yang digunakan sebagai tool analisis teknikal oleh banyak trader di dunia adalah wedge pattern atau pola wedge.

Rising Wedge dan Falling Wedge: Arti, Jenis, Kriteria, Cara Membaca & Menggunakannya

Nah, tentunya Anda masih asing dengan istilah yang satu ini, bukan? Padahal chart pattern ini cukup penting untuk membantu Anda memperoleh keputusan yang tepat kapan saatnya untuk membeli atau menjual suatu aset finansial sehingga Anda dapat meraih profit semaksimal mungkin. Kami yakinkan Anda bahwa grafik-grafik seperti ini tidak sulit untuk dipelajari dan dibaca. Anda perlu mengetahui istilah-istilah yang sering digunakan pada pola-pola rising wedge dan falling wedge ini.

Oleh karena itu untuk saat ini, kami mencoba menghadirkan pembahasan seputar wedge beserta kedua tipe utamanya yaitu rising wedge dan falling wedge dan hal-hal lainnya yang terkait dengan cara membaca dan menggunakan pola teknis yang cukup menarik ini.

Apa itu Rising Wedge dan Falling Wedge?

Sebelum beranjak ke pembahasan lebih dalam, kami terlebih dahulu akan menjelaskan apa itu wedge, apa itu rising wedge dan falling wedge yang perlu Anda ketahui.

Rising Wedge dan Falling Wedge: Arti, Jenis, Kriteria, Cara Membaca & Menggunakannya

Dalam istilah pada dunia trading, wedge bisa diartikan sebagai pola grafik yang biasanya digunakan pada trading forex, dan merupakan bentuk akumulasi harga setelah adanya tren penguatan harga. Secara singkat dapat dikatakan bahwa wedge ini berfungsi sebagai tanda jeda atas pergerakan tren, baik tren kenaikan harga maupun tren penurunan harga, yang sedang berjalan.

Kemudian arti dari rising wedge pattern adalah pola grafik yang menunjukkan tren bearish yang datang ketika terjadi tren penurunan harga dan lalu membentuk garis miring yang condong untuk naik disebabkan adanya penguatan antara support dan resistance.

(Rising wedge pattern)

Rising Wedge dan Falling Wedge: Arti, Jenis, Kriteria, Cara Membaca & Menggunakannya

Oh iya perlu kami jelaskan terlebih dahulu bahwa istilah support dalam dunia trading ini dapat bermakna batas paling rendah yang menjaga aset untuk tidak kembali jatuh, sementara resistance merupakan batas paling tinggi yang menjaga agar aset tersebut tidak terus menerus naik ke atas.

Dan adanya penguatan pada harga ini mengharuskan trader seperti Anda untuk memantau dan menunggu sebentar untuk mengamati kemana harga akan terbentuk pada tahap berikutnya.

Rising wedge pattern ini seringkali ditemui ketika harga suatu instrumen keuangan bergerak ke atas dimana garis support dan garis resistance membentuk arah miring yang menuju ke sebuah titik atas.

Lalu apa itu falling wedge pattern? Secara simpel dapat diartikan bahwa istilah ini merupakan kebalikan dari rising wedge pattern dimana pola ini menunjukkan adanya pergerakan bullish dari suatu aset finansial. Pada umumnya, pola ini dapat dijumpai pada puncak penurunan harga aset, dimana falling wedge pattern ini dibentuk dengan garis support dan garis resistance yang secara bersamaan menuju ke arah bawah.

(Falling wedge pattern)

Rising Wedge dan Falling Wedge: Arti, Jenis, Kriteria, Cara Membaca & Menggunakannya

Jenis-Jenis Rising Wedge dan Falling Wedge

Pada kenyataannya masing-masing pola rising wedge dan falling wedge mempunyai jenis-jenis pola yang sebaiknya diketahui oleh Anda.

1. Jenis-Jenis Rising Wedge Pattern


Rising Wedge dan Falling Wedge: Arti, Jenis, Kriteria, Cara Membaca & Menggunakannya

  • Reversal

Dalam bahasa Indonesia, reversal artinya pembalikan, dimana jenis pattern ini dibentuk ketika tren sedang mengalami bullish. Kemudian harga aset tersebut mengalami penguatan dan membentuk rising wedge pattern. Setelah itu, tren harganya akan berbalik arah kembali dan lalu menjadi bearish.

  • Continuation

Adapun jenis pola rising wedge yang kedua adalah continuation, dimana pola ini terbentuk ketika tren sedang mengalami bearish, lalu harga aset itu mengalami penguatan dan terbentuklah pola rising wedge. Setelah itu, harga akan turun kembali untuk meneruskan tren sebelumnya, sehingga tak heran pola ini dinamakan dengan continuation.

2. Jenis-Jenis Falling Wedge Pattern


Sama halnya seperti rising wedge pattern, falling wedge juga memiliki dua jenis pola yaitu:

  • Falling wedge continuation

Falling wedge continuation atau falling wedge berkelanjutan merupakan salah satu jenis pola falling wedge yang hadir pada trend naik saat harga aset itu tampak condong untuk menguat.

Rising Wedge dan Falling Wedge: Arti, Jenis, Kriteria, Cara Membaca & Menggunakannya

  • Falling wedge reversal

Disebut juga dengan nama falling wedge pembalikan, salah satu jenis pola falling wedge ini merupakan sebuah pola dalam proses pembalikan tren dari tren penurunan ke tren kenaikan.

Rising Wedge dan Falling Wedge: Arti, Jenis, Kriteria, Cara Membaca & Menggunakannya

Kriteria Rising Wedge Pattern dan Falling Wedge Pattern

Apa saja kriteria rising wedge pattern ini? Berikut rangkumannya:

  • Biasanya ditandai dengan adanya garis trend konvergen untuk selama 10 hingga 50 jangka waktu transaksi
  • Dianggap sebagai pola yang akan memiliki rekam jejak yang bagus karena bisa memprediksi pembalikan harganya
  • Bisa dianggap sebagai wedge yang naik atau turun tergantung kepada arah.
  • Saat terjadi breakout dengan arah berlawanan dan irisannya jadi lebih curam, maka sinyalnya menjadi semakin tepat.

Kriteria falling wedge pattern:

  • Untuk sementara harga aset akan diperdagangkan pada tren penurunan
  • Memiliki dua garis trend yang disebut dengan garis konvergen, yaitu garis bawah dan atas
  • Saat pasar berkembang, maka akan terjadi tren penurunan

Keunggulan dan Kelemahan Rising Wedge dan Falling Wedge

Sebenarnya ada cukup banyak keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh masing masing rising wedge dan falling wedge, namun kami berusaha merangkumnya untuk memudahkan Anda mengetahui apa saja keunggulan dan kelemahan paling utama dari rising wedge dan falling wedge pattern ini, sebagai berikut:

Keunggulan rising wedge pattern:


  • Gampang sekali untuk diidentifikasi oleh para trader yang telah berpengalaman dalam dunia trading
  • Pola ini seringkali terjadi di market finansial
  • Mampu mendefinisikan arti level stop, entry serta limit dengan baik
  • Memiliki peluang bagi rasio risiko-imbal yang menjanjikan

Kekurangan rising wedge pattern:


  • Agak sulit untuk diidentifikasikan bagi para trader pemula
  • Polanya cukup rumit sehingga menyebabkan kesalahan untuk diidentifikasi
  • Memerlukan konfirmasi tambahan dengan memakai indikator teknikal serta osilator yang lainnya

Keunggulan falling wedge pattern:


  • Banyak dijumpai dalam trading forex khususnya pada jangka waktu yang pendek termasuk menit ke-15, menit ke-30, hari ke-1, dan hari ke-4
  • Gampang menetapkan entry dari pola wedge yang sudah terbentuk
  • Gampang meletakkan posisi area stop loss secara tepat
  • Gampang menemukan titik paling tinggi yang paling rendah dan juga titik bawah yang terendah
  • Lebih gampang diidentifikasi saat melakukan entry yang dikombinasikan dengan penggunaan oscillator

Kekurangan falling wedge pattern:


  • Agak membingungkan bagi para trader pemula apabila mereka tidak sungguh-sungguh mengetahui pola harga yang ada di pasar
  • Jarang sekali terjadi pada jangka waktu yang panjang seperti harian, mingguan dan bulanan
  • Kadang-kadang para trader gagal mengidentifikasikan hasil arah trend yang berikutnya, sebab mereka tampaknya terburu-buru dalam mengambil kesimpulan terhadap falling wedge pattern ini

Cara Membaca Rising Wedge dan Falling Wedge

Bagi para pemula seperti Anda, perlu sekali mempelajari rising wedge dan falling wedge ini dengan benar agar dapat membacanya secara tepat.

Cara membaca rising wedge pattern:


Cara membaca rising wedge pattern ini bisa dilakukan dengan cara menyingkirkan seluruh jenis wedge yang terdapat di area trading sideways. Pola ini bisa saja terjadi baik pada tren kenaikan, maupun tren penurunan sebab pergerakan harga tengah mendapatkan koreksi lebih tinggi.

Saat harga bergerak lebih rendah hingga titik terendahnya, maka akan membuat pola segitiga dalam seri posisi terendah yang lebih rendah. Kemudian, para buyer mulai menekan harga lebih tinggi lagi sehingga tercipta pola rising wedge ini. Lalu terjadilah breakdown karena para buyer tidak bisa menggunakan momentum yang positif mereka. Pola ini lalu menyempit sebagai dua garis tren akan saling bertemu dengan agak cepat.

Cara membaca falling wedge pattern:


Pola falling wedge ini biasa terjadi pada tren kenaikan. Aset diperdagangkan lebih tinggi, tapi buyer kehilangan momentum di 1 titik dan karenanya, bearish mengontrol sementara pergerakan harga itu.

Setelah itu, saat penguatan harga mulai terjadi, maka ini membuat pergerakan harga lebih rendah. Pada suatu saluran, pergerakan harga menimbulkan serangkaian posisi paling tinggi yang lebih rendah dan posisi paling rendah yang lebih rendah. Di sisi lain, pada wedge menurun, para buyer juga mempunyai harga paling tinggi yang lebih rendah namun harga paling rendahnya dicetak pada harganya yang lebih tinggi.

10 Tips Trading dengan Menggunakan Rising Wedge Pattern dan Falling Wedge Pattern

Bagi para trader pemula seperti Anda, kami anjurkan untuk menerapkan 10 tips saat menggunakan rising wedge pattern dan falling wedge pattern, supaya Anda dapat mengambil keputusan trading yang tepat menggunakan tool analisis teknikal.

Adapun kesepuluh tips tersebut adalah sebagai berikut:

  • Pilih broker yang menyediakan tool analisa teknikal yang lebih lengkap dan akurat, termasuk penggunaan rising wedge pattern dan falling wedge pattern.
  • Monitor dan identifikasikan pola tersebut dengan teliti, dengan cara memastikan nilai volume trading pada suatu aset. Alasannya, harga aset yang naik secara terus menerus dengan diikuti penurunan volume trading akan berpotensi untuk membalikkan harga.
  • Lakukan pengamatan terhadap berbagai unsur trading lainnya seperti ketepatan waktu dalam membuka posisi, mengambil posisi stop loss dan lain sebagainya.
  • Konfirmasikan pola sambil terlebih dahulu menantikan terjadinya breakout. Ini perlu Anda lakukan sebelum Anda membuka posisi trading.
  • Pantau juga breakoutnya secara seksama. Dengan adanya breakout, maka harga akan bergerak di luar pola wedge yang dibuat.
  • Saat harga melampaui garis tren selama penurunan harga, maka dianjurkan agar Anda segera membuka posisi dengan melakukan pembelian aset.
  • Ketika harga melampaui garis trend yang bawah selama tren kenaikan harga, maka dianjurkan agar Anda segera menutup posisi dengan melakukan penjualan aset.
  • Lakukan manajemen risiko dengan cara menentukan perintah pada stop-loss pada kegiatan trading Anda. Sejumlah trader memilih menempatkan stop-loss mereka di luar sisi yang berlawanan dari wedge yang mengalami breakout tersebut. Sementara para trader lainnya, dapat meletakkan stop loss lebih dekat dari sisi itu.
  • Gunakan trailing stop-loss jika diperlukan. Apabila harga bergerak secara baik, maka stop loss akan tetap mengikuti harga tersebut guna membantu mengunci profit yang diinginkan.
  • Perhatikan juga rasio terhadap risiko dan imbalan sebelum meneruskan trading dengan menggunakan pola ini. Anda juga tentu perlu mempertimbangkan potensi profit yang bisa diperoleh dari kegiatan trading tersebut.

Informasi di atas disediakan oleh analis khusus dan hanya untuk referensi. CM Trade tidak menjamin keakuratan, ketepatan waktu, dan kelengkapan konten informasi, jadi Anda tidak boleh terlalu mengandalkan informasi yang diberikan. CM Trade bukanlah perusahaan yang memberikan nasihat keuangan, dan hanya menyediakan layanan yang bersifat eksekusi order. Pembaca disarankan untuk mencari sendiri saran investasi yang relevan. Silakan lihat disclaimer lengkap kami.

Dapatkan secara gratis
Strategi perdagangan harian
Unduh sekarang

Aplikasi CM Trade

Kalender Ekonomi

Lagi

Artikel Terpopuler