CM Trade

Unduh APP, terima bonus

GET

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

2022-10-14
672

Siapa sih yang tidak ingin menjadi trader sukses? Salah satu kunci utama meraih profit melimpah saat trading adalah mencari strategi trading yang sesuai kepribadian Anda. Dari sekian banyak teknik, pada kesempatan kali ini Anda bisa mencoba menggunakan teknik chart pattern. Sebelum menyelam lebih jauh, yuk simak definisinya terlebih dahulu!

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

Apa Itu Chart Pattern?

Chart pattern adalah dasar dari analisa teknikal yang menyajikan gambaran pergerakan harga suatu aset dengan menggunakan rangkaian garis trend atau kurva.

Mulai pemula hingga profesional, chart pattern memainkan peran penting ketika trader ingin menemukan trend atau memprediksi pergerakan harga suatu aset di pasar forex, saham, komoditas, dan sebagainya.

Seorang trader yang dipersenjatai dengan pengetahuan tentang cara mengenali chart pattern saat proses pengambilan keputusan, dapat meningkatkan peluang profit mereka, lho.

Meskipun bermanfaat untuk memprediksi pergerakan harga, chart pattern tidak menjamin 100%. Oleh karenanya, sebagian besar trader akan menunggu konfirmasi selanjutnya sebelum benar-benar membuka posisi entry.

Mengenal 3 Jenis Utama Chart Pattern

Ada berbagai jenis chart pattern yang bisa dikelompokkan menjadi 3 besar, Continuation, Reversal, dan Bilateral. Mengetahui dan mempelajari jenis-jenis chart pattern akan membantu trader dengan mudah mengenalinya saat melakukan aktivitas trading.

1. Continuation Chart Pattern

Continuation Chart Pattern menunjukkan kelanjutan dari trend saat ini dan dikenal sebagai pola konsolidasi karena menginformasikan bahwa buyer dan seller tengah beristirahat sebelum harga lanjut bergerak mengikuti trend sebelumnya.

Dalam trend bearish, chart pattern menunjukkan kelanjutan dari pergerakan bearish. Begitu juga saat trend bullish, chart pattern bakal menunjukkan kelanjutan dari pergerakan bullish.

Continuation memang menyarankan titik entry untuk memanfaatkan trend, tetapi jangan terburu-buru, sebaiknya Anda menunggu sinyal yang menunjukkan dimulainya kembali trend sebelum membuka posisi order.

Berikut beberapa contoh Continuation chart pattern:

  • Bullish Rectangle

Bullish Rectangle adalah chart pattern Continuation yang muncul pada trend naik dan menunjukkan bahwa trend saat ini akan berlanjut. Pola grafik harga ini cukup mudah diidentifikasi daripada pola lain, serta memberikan sinyal yang dapat diandalkan untuk masuk ke dalam pasar.

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

  • Bullish Pennant

Bullish Pennant adalah chart pattern yang menandakan perpanjangan trend naik setelah periode konsolidasi berakhir. Berbeda dengan Flag di mana aksi harga berkonsolidasi dalam dua garis paralel, Bullish Pennant menggunakan dua garis konvergen untuk berkonsolidasi sampai breakout terjadi.

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

  • Bearish Rectangle

Bearish Rectangle merupakan chart pattern yang terjadi ketika harga berhenti selama downtrend kuat dan rebound sementara di antara dua level paralel sebelum trend kembali berlanjut.

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

  • Bearish Pennant

Bearish Pennant adalah chart pattern yang menunjukkan kelanjutan dari pergerakan harga menurun. Ketika trader menjumpai Bearish Pennant, mereka menganggapnya sebagai tanda bahwa pergerakan menurun akan berlanjut setelah pasar menembus garis support.

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

2. Reversal Chart Pattern

Reversal chart pattern menandakan bahwa trend yang sedang berlangsung akan berubah arah. Jika chart pembalikan terbentuk selama trend naik, maka trend berpotensi berbalik dan harga segera turun. Sebaliknya, jika pattern terlihat saat trend turun, maka harga akan bergerak naik di masa mendatang.

Reversal chart pattern seringkali sangat relevan terutama pada jenis Head and Shoulders dan Wedge, di mana trader biasanya menemukan peluang bagus di sana.

Dalam artikel kali ini, dari sekian banyak jenis Reversal chart pattern, ada 4 pola harga yang perlu Anda perhatikan:

  • Double Top

Double Top ialah chart pattern Reversal guna menandai akhir dari trend naik dan awal trend turun. Double Top terdiri dari dua puncak berturut-turut dengan level resisten kurang lebih sama, dan lembah yang memisahkan kedua puncak.

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

  • Head and Shoulders

Chart pattern Head and Shoulders adalah salah satu pola chart Reversal handal yang biasanya terlihat pada tren naik, atau juga disebut sebagai Head and Shoulders Top, meskipun bisa juga muncul saat trend turun (Head and Shoulders Bottom atau Inverse Head and Shoulders).

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

  • Rising Wedge

Rising wedge adalah chart pattern yang terbentuk dari dua garis trend naik, satu mewakili titik tertinggi dan satu mewakili titik terendah.

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

  • Falling Wedge

Falling Wedge terbentuk dari dua garis trend turun, satu mewakili titik tertinggi dan satu mewakili titik terendah. Ia juga masuk kategori chart pattern Reversal Bullish.

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

3. Bilateral Chart Pattern

Bilateral chart pattern sedikit membingungkan karena mensinyalkan bahwa harga dapat bergerak naik maupun turun.

Memang kedengarannya agak aneh, tapi Bilateral chart pattern sering digunakan trader untuk meraup cuan. Lantaran tidak jelas ke mana harga bakal bergerak, para trader memanfaatkan teknik hedging, yaitu menempatkan dua order, satu di atas dan sisanya di bawah garis resisten. Salah satunya membuka posisi entry sell, sedangkan lainnya adalah entry buy. Saat suatu order terpicu, Anda bisa membatalkan order yang lain.

Masalahnya adalah, Anda dapat menangkap false break jika Anda mengatur order entry terlalu dekat antara bagian atas dan bawah formasi.

Di bawah ini adalah 3 contoh Bilateral chart pattern:

  • Ascending Triangle

Ascending triangle mirip dengan symmetrical triangle kecuali bahwa garis trend bagian atasnya berupa resisten horizontal. Dalam pola ini, buyer sedikit melebihi jumlah seller, sehingga pasar menjadi overbought dan harga mulai turun.

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

  • Descending Triangle

Garis trend bagian bawah Descending Triangle membentuk garis support horizontal. Dalam pola ini, seller sedikit melebihi buyer, sehingga pasar menjadi oversold dan harga mulai naik.

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

  • Symmetrical Triangle

Symmetrical Triangle dapat muncul saat uptrend maupun downtrend, dicirikan oleh serangkaian higher highs dan lower highs. Ia juga menunjukkan periode keraguan ketika kekuatan penawaran dan permintaan di pasar hampir sama.

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

5 Tips Menggunakan Teknik Chart Pattern dalam Trading

Meskipun Anda sudah memahami pengertian chart pattern, penggunaan yang salah pun dapat berdampak besar pada peluang trading. Seperti apa cara menggunakan chart pattern agar aktivitas trading berjalan lancar? Simak 5 tips penting berikut ini:

1. Indikator Volume

Indikator seperti volume mampu menambah keakuratan saat trading chart pattern. Volume sangat berharga untuk mengkonfirmasi chart pattern seperti Head & Shoulders, Triangle, Flag, dan pola lainnya. Jika volume kosong di samping breakout suatu chart pattern, maka sinyal entry yang dihasilkan tidak dapat diandalkan.

2. Time Frame

Reversal dan Continuation chart pattern dapat ditemukan hampir di semua time frame, terutama harian, mingguan, dan bulanan karena memberikan sinyal paling akurat.

Menariknya, lantaran chart pattern muncul di setiap kerangka waktu, mereka dapat digunakan oleh berbagai tipe trader, mulai dari scalper, day trader, swing trader, hingga position trader.

3. Tidak Semua Jenis Chart Pattern Menguntungkan

Apakah semua chart pattern harus digunakan? Jawabannya tentu tidak. Anggap saja Anda menemukan chart pattern berbentuk diamond. Selain tidak mengerti artinya, Anda bakal amat sulit menentukan titik entry dan level stop loss. Hindari chart pattern yang tidak masuk akal atau tidak memiliki arti penting dalam perdagangan Anda.

4. Jangan Menyamakan Semua Chart Pattern

Anda dapat memiliki dua chart pattern identik, tetapi kemungkinan salah satunya bekerja lebih akurat daripada yang lain.

Anggap saja Anda menemukan chart pattern Bull Flag yang terbentuk setelah harga menembus level tertinggi multi-tahun, dengan rentang candle relatif kecil. Kondisi ini menunjukkan momentum kuat karena berada dalam trend naik jangka panjang.

Sekarang bandingkan dengan pola Bull Flag lainnya, yang terbentuk saat pasar mengalami downtrend. Kira-kira, chart pattern mana yang memiliki peluang trading lebih tinggi?

Tentu saja trend naik yang menembus ke titik tertinggi multi-tahun adalah chart pattern Bull Flag dengan probabilitas profit lebih besar. Untuk itu, Anda tidak boleh menyamakan semua bentuk chart pattern dan perhatikan konteks pasarnya terlebih dahulu.

5. Hindari Reversal Chart Pattern Yang Terbentuk Terlalu Cepat

Seperti sudah disebutkan di atas, Reversal chart pattern bisa berupa Head and Shoulders atau Inverse Head and Shoulders. Nah, Anda perlu hati-hati jika menemukan pola-pola semacam itu yang terbentuk terlalu cepat.

Misalnya saja Anda menjumpai chart pattern Head and Shoulders yang membutuhkan 20 bar hingga terbentuk dan Head and Shoulders lain yang membutuhkan 100 bar untuk terbentuk. Dari kedua Head and Shoulders tersebut, manakah yang lebih signifikan dan berpotensi tinggi mensinyalkan reversal? Head and Shoulders 100 bar tentu lebih akurat, bukan?

Reversal chart pattern yang membutuhkan waktu lama untuk terbentuk biasanya akan menunjukkan pembalikan yang berdurasi panjang pula.

Kelebihan Dan Kekurangan Chart Pattern

Salah satu manfaat teknik chart pattern ialah mendapatkan keputusan trading yang lebih cepat berdasarkan perubahan di pasar. Menggunakan chart pattern menawarkan beragam informasi dalam hal pergerakan harga aset.

Teknik chart pattern menggunakan aktivitas trading masa lalu dan waktu terkini untuk memperkirakan peluang, berdasarkan data historis dan pola umum yang cenderung berulang dari waktu ke waktu.

Selain itu, chart pattern juga ternyata menjadi favorit trader karena hal-hal berikut ini:

  • membantu memahami potensi pergerakan harga di masa depan.
  • menawarkan titik entry yang jelas.
  • memberi tahu lokasi stop loss yang tepat.
  • memberikan target harga yang jelas dan ringkas.
  • menawarkan rasio risk/reward tinggi.
  • membantu trader menangkap trend di awal.

Sayangnya, chart pattern juga memiliki kekurangan. Meskipun chart pattern mudah didapati, keputusan trading berdasarkan teknik ini pada akhirnya tak lebih dari sekadar tebak-tebakan.

Apabila Anda seorang trader berpengalaman, Anda tahu apakah chart pattern yang dijumpai bernilai atau tidak. Akan tetapi, bagi seorang pemula, analisa chart pattern bisa berisiko, karena Anda belum bisa menganalisa secara mandiri apakah suatu chart pattern akan membantu meraup cuan atau justru menghasilkan loss.

Sehingga biasanya, pemula disarankan untuk menggunakan tambahan teknik trading lain di samping analisa chart pattern agar mampu mengkonfirmasi keputusan trading mereka.

Bagaimana Cara Mengenali Pola dalam Chart Pattern?

Mengidentifikasi chart pattern bisa membuat pusing dan memakan waktu. Tidak semua orang mampu langsung membaca chart pattern, sehingga dibutuhkan latihan jangka panjang serta menggambar ulang garis sampai benar-benar menguasainya.

Sebagian besar chart pattern berbentuk garis lurus (seperti Triangle), meskipun beberapa berupa setengah lingkaran atau semi lonjong (seperti Head and Shoulders). Garis chart pattern juga umumnya mengikuti titik highs maupun lows. Sebagai contoh, coba lihat garis-garis yang melambangkan candle harga di bawah ini.

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

Garis-garis tersebut menunjukkan chart pattern Symmetrical Triangle. Lho, kok bisa?

Mempelajari Teknik Analisa Chart Pattern dalam Trading

Anda bisa menggunakan bantuan garis trend untuk memperjelas bentuk chart pattern Symmetrical Triangle. Pola harga akan semakin jelas setelah Anda menarik garis trend pada titik-titik puncak harga tertinggi dan titik-titik harga terendah. Kedua garis itu akhirnya bertemu di satu sudut. Apabila sebelum garis trend tadi bertemu, harga sudah menembus salah satu garis (breakout), maka bisa dipastikan pola ini adalah pola Symmetrical Triangle.

Namun, ada tips lain juga untuk mengidentifikasi chart pattern, yaitu ketika pola hampir selesai terbentuk, biasanya akan muncul ledakan volume tinggi di dalam pasar.

Kesimpulan

Meski teknik chart pattern bisa dibilang susah-susah gampang, strategi ini tidak menjamin transaksi Anda akan cuan 100%. Selain itu, penjelasan makna chart pattern pun berbeda-beda sesuai interpretasi pribadi masing-masing trader.

Seperti kita ketahui, trader memakai analisa chart pattern karena berharap mendapatkan keuntungan konsisten, sehingga, apabila metode ini cocok dan menguntungkan Anda, jangan segan-segan untuk meneruskannya. Jangan lupa untuk memanfaatkan akun demo sebelum mencoba langsung di pasar riil, ya!

Informasi di atas disediakan oleh analis khusus dan hanya untuk referensi. CM Trade tidak menjamin keakuratan, ketepatan waktu, dan kelengkapan konten informasi, jadi Anda tidak boleh terlalu mengandalkan informasi yang diberikan. CM Trade bukanlah perusahaan yang memberikan nasihat keuangan, dan hanya menyediakan layanan yang bersifat eksekusi order. Pembaca disarankan untuk mencari sendiri saran investasi yang relevan. Silakan lihat disclaimer lengkap kami.

Dapatkan secara gratis
Strategi perdagangan harian
Unduh sekarang

Aplikasi CM Trade

Kalender Ekonomi

Lagi

Artikel Terpopuler